Diberdayakan oleh Blogger.

LEBIH RENDAH DARI PARA MALAIKAT

NAMA : LILIS JUMIATI
NPM : 14110025
KELAS : 1KA15

Manusia adalah makhluk tunggal. Manusia mempunyai suatu kelebihan yang dapat membedakan antara manusia dengan binatang ,sehingga manusia terlihat beda dengan binatang. Dia bukanlah sebuah figure pemandangan, dia adalah pembentuk alam. Berdasarkan tubuh dan fikiran ia adalah penjelajah alam, binatang liar, yang tidak bisa ditemukan tetapi telah bertempat tinggal di tiap-tiap benua.

Hal ini dilaporkan ketika para orang-orang Spanyol tiba di Samudera Pasifik tahun 1769,orang-orang India mengatakan bahwa ketika bulan purnama ikan datang dan berenang di Pantai. Dan ini benar bahwa ada suatu variasi ikan local, grunion, yang muncul dari dalam air dan meletakkan telur-telur mereka di atas ketinggian normal. Ikan betina mengubur diri mereka di pasir dan ikan jantan berputar mengelilingi mereka dan membuahi telur-telur mereka yang yang telah diletakkan. Bulan pernama sangat penting, memberi waktu yang dibutuhkan oleh telur-telur mereka agar tidak terganggu saat ditetaskan di pasir, Sembilan atau sepuluh hari kemudian ketika antara air pasang dan air surut lalu ikan-ikan itu dipanen.

Tiap-tiap pemandangan di alam itu penuh dengan adaptasi yang indah dan tepat, Landak menunggu musim semi untuk meretakkan metabolismenya. Burung-burung berkicau di udara dan mencelupkan separuh paruhnya di kumpulan bunga-bunga. Kupu-kupu pergi meninggalkan tempat itu sambil meninggalkan aromanya untuk menipu musuhnya. Lalat berjalan dengan susah payah melalui daerah itu seol;ah-olah ia telah dirancang sebagai pintalan mekanik.

Sehingga berjuta-juta tahun bentuk grunion mengalami evolusi yang cocok dan persis dengan pasangannya. Tetapi evolusi biologi tidak dialami oleh manusia yang bebeda spesifik lingkungannya. Sebaliknya, menurut perbandingan grunion mereka mempunyai cara yang lebih kasar untuk mempertahankan hidupnya.Dan ini masih menjadi pertentangan dalam kondisi manusia itu sendiri dengan lingkungannya.Di antara kumpulan binatang-binatang yang terbang,yang hidup di dalam tanah,yang berenang,hanya manusia yang hidupnya tidak terikatb dengan lingkungannya. Daya fikirnya, alasannya, emosionalnya, mungkin tidak dipakai untuk menerima begitu saja atas keadaannya,tetapi para manusia ingin merubah hidupnya menjadi lebih baik lagi. Dari rangkaian tersebut, yang diawali dengan perubahan dari tahun ke tahun adalah perbedaan jenis dari evolusi itun sendiri,bukan proses biologis, tetapi evolusi budaya. Dan saya menyebutnya puncak dari budaya itu adalah hasil dari proses evolusi yang dilakukan oleh manusia.

Berdasarkan kejadian atau kenyataan yang ada, saya bisa menyimpilkan dari apa sebenarnya manuisa itu berasal ; di dalam ilmu ilmiah bahwa saya harus mnyelesaikannya, kesusateraan yang telah saya tulis, dan di dalam program ini. Bagaimana tanah bisa menjadi manusia? Kemudian saya berkesimpulan : terampil, suka memperhatikan, bijaksana, punya nafsu, bisa menerjemahkan symbol bahasa dan matematika.

Evolusi manusia atau Anthropogenesis, merupakan bagian dari evolusi biologi yang mengenai munculnya homo sapiens. Ini merupakan subyek yang luas penyelidikan Ilmiah yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana perubahan ini terjadi. Beberapa typological spesies Homo telah berkembang, termasuk Homo Erectus yang menghuni Asia dan Homo Neanderthalensis yang menghuni Eropa. Ini ada hubungannya dengan Teori evolusi yang dipelopori oleh seorang ahli Zoologi bernama Charles Robert Darwin, dalam teorinya ia mengatakan :” Suatu benda atau bahan mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kesempurnaan.”

Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada aasal-usul manusia. Menurutnya manusia sekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-hukum mekanik seperti halnya tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu ajaran (pengertian) bahwa manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi dari kera-kera besar (manusia kera berjalan tegak) selama bertahun-tahun dan telah mencapai bentuk yang paling sempurna.Tetapi dalam hal ini Darwin sendiri kebingungan karena ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mengalami evolusi dan tetap dalm keadaan seperti semula.

Sejumlah Arkeolog mengatakan telah menemukan makam yang berumur 2.700 tahun di dalam piramida kuno di Chipas, Meksiko Selatan, dan telah mengklaim bahwa makam tersebut adalah kuburan tertua di dalam piramida Mesoamerika. Di dalam makam itu, tim arkeolog menemukan empat kerangka manusia, salah satunya adalah kerangka laki-laki yang dikelilingi perhiasan, antara lain, batu giok, gelang dan ornament mutiara. Mereka meyakini pria itu kemungkinan seorang pendeta senior atau pemimpin Chiapa de Corzo, sebuah pemukiman ternama pada masa itu. Pusara terletak di dalam piramida yagn diperkirakan setinggi 6-7 meter ketika kali pertama dibangun dan dilengkapi dengan tangga terbuat dari tanah menuju ke kuil di atas struktur bangunan. Para peneliti menemukan pusara jauh di dalam piramida. Di situ ditemukan tulang belulang tiga orang pria setengah baya, seorang bayi sewkitar 1 tahun dan seorang pria muda. Berdasarkan jumlah perhiasan yang dikenakan, para peneliti mengatakan pria itu memiliki kedudukan penting dan dua kerangka di sampingnya kemungkinan ditempatkan untuk menemani pria berkedudukan tinggi.

Peneliti menemukan fosil penghubung manusia dan kera dan menamai fosil itu Australopithecus sediba,yang berarti “kera selatan, mata air” untuk menunjukkan hubungannya dengan bentuk menyerupai monyet awal dan fitur yang kemudian ditemukan pada manusia yang lebih modern. Fosil-fosil ini memberi kita babak baru evolusi manusia dan memberikan jendela ke dalam periode kritis keika hominid membuat perubahan ketergantungan pada kehidupan di pohon untuk kehidupan di tanah, “ kata Lee R Berger dari Universitas Witwatersrand Afrika Selatan. Borger dan koleganya menggambarkan temuan itu dalam edisi jurnal Science Jumat.

Manusia modern yang dikenal sebagai Homosapiens, turun selama jutaan tahun dari kelompok sebelumnya, seperti Australopithecus. Contoh yang paling terkenal adalah fosil Lucy yang hidup sekitar satu juta tahun sebelum sediba A yang baru ditemukan. Berger mengatakan fosil baru itu berusia antara 1,95 juta hingga 1,78 juta tahun yang lalu. Beberapa ciri menunjukan sebagai “penghubung yang hilang,”tapi konsep tidak lagi diterima oleh ilmu pengetahuan. “Missing Link ada jika kita bis amengambil fosil paling awal dan yang terbaru dan menjajarkannya.

“Pengelompokkan modern dapat ditelusuri tanpa keraguan hingga masa awal Eocene “ menurut Carroll (1988). Tapi sebelum itu, awal mula dari primate purba agak samar-samar. Ada sekelompok binatang mirip primate zaman Paleocene yang dinamakan “plesiadapids” yang mungkin merupakan nenek moyang primate , atau “sepupu” primate.
Palaechthon, Purgatorius (pertengahan Paleocene)- plesiadapid yang sangat primitive. Bagi mata modern tidak terlihat seperti primate sama sekali, hanya bermuka runcing, mamalia purba kecil dengan gigi-gigi primitive, dan dilengkapi cakar dan bukan kuku. Tetapi menunjukkan tanda-tanda permata gigi seperti primate; kehilangan satu gigi seri dan satu geraham depan, dan memiliki geraham yang relative tumpul dan kotak.
Cantius (awal Eocene) – Satu dari primate sejati yang pertama (atau “primata dengan aspek modern”), lebih maju dari plesiadapid (lebih sedikit gigi, garis dibelakang mata, tangan dan kaki untuk menggenggam) dan mulai menunjukkan adaptasi pada pohon seperti lemur. Pelycodus & spesies yang serupa (awal Eocene) – primate primitive mirip lemur. Tersier, lemur, dan monyet Dunia Baru tercabang dimasa Eocene.

Amphipithecus, Pondaungia (akhir Eocene, Burma) – Primata Dunia lama yang amat purba dan hanya diketahui melalui pecahan-pecahan. Otak lebih besar,hidung lebih pendek, mata lebih kedepan (pertengahan antara mata plesiadapid dan mata kera modern).
Ini gap Oligocene yang disebutkan dalam skala waktu di atas. Hanya sedikit fosil primata yang diketemukan antara akhir Eocene dan awal Oligocene, dimana ada perubahan drastic dalam iklim global. Beberapa kelompok mamalia lain memiliki gap yang serupa.

Neanderthal, dikenal sebagai mahluk yang tahan pada hawa dingin, Neanderthal terlihat memiliki asal muasal yang berbeda dari manusia modern. Namun di beberapa hal mereka memiliki kesamaan dengan kita, misalnya mereka menguburkan orang mati, merawat sesamanya yang sakit, dan bahkan juga menguasai bahasa dan musik. Ilmuwan masih terus berusaha memecahkan missing link ini dengan meneliti genomnya.

Cro-Magnon merupakan Manusia ini terlihat sangat identik dengan manusia modern, hidup di Eropa antara 35.000-10.000 tahun lalu. Lukisan di gua mereka serta pahatan yang dibuat dikenal sebagai contoh karya seni yang dibuat oleh manusia prasejarah.

Homo floresiensis. Selama berabad-abad, mitologi mengatakan bahwa ada mahluk menyerupai manusia namun berukuran lebih kecil yang disebut Ebu Gogo. Sangat sulit dipercaya bahwa mereka sungguhan ada, sampai pada tahun 2003 lalu ilmuwan menemukan fosilnya di Indonesia.

Homo erectus merupakan Salah satu mitos paling terkenal mengenai spesies ini adalah, para lelakinya sering beradu tengkorak kepala sampai pecah untuk berebut perempuan. Homo erectus secara umum dipercaya sebagai nenek moyang langsung dari manusia modern, juga sebagai hominid pertama yang hidup di gua serta mengenal api.

Homo ergaster. Ilmuwan tidak bisa memutuskan apakah benar hominid asal Afrika ini adalah moyang awal manusia modern yang gagal. Mereka memiliki tengkorak kepala yang lebih tipis dari manusia, tapi juga andal menciptakan alat dan menggunakan api.

Homo habilis. Banyak ilmuwan yang yakin bahwa Homo habilis adalah rantai terputus antara hominid menyerupai kera seperti Lucy dan hominid yang lebih mirip manusia yang ekses setelahnya. Mereka memiliki tangan panjang seperti kera tapi berjalan dengan dua kaki dan mampu menciptakan alat-alat kasar.

Paranthropus bosei adalah spesies yang tidak terlalu pilih-pilih dalam hal makanan. Mereka terpisah dari jalur silsilah yang menuju ke manusia modern sejak 3 juta tahun lalu. Mereka hidup berdampingan dengan nenek moyang kita selama beberapa juta tahun, tapi mati akibat gagal beradaptasi dengan pola makannya.

Paranthropus aethiopicus Hominid menyerupai kera ini berjalan dengan dua kaki, hidup antara 2,8-2,2 juta tahun silam. Berdasar dari pengukuran tengkorak kepalanya, ilmuwan menyimpulkan bahwa spesies ini memiliki otak ukuran dewasa yang terkecil di antara otak hominid yang pernah ada.

Parapithecus (awal Oligocene)-terpisahnya Monyet OW (Old World-Dunia Lama)dari kera terjadi sekitar masa ini. Parapithecus mungkin berada di awal dari garis monyet OW. Dari sini monyetmonyet Ow diteruskan melaluiOreopithecus (awal Miocene, Kenya) hingga kelompok monyet di masa Miocene dan Pliocene.
Australopithecus ramidus (pertengahan Pliocene, 4.4 Jy)- Hominid perba (atau Simpanse purba)yang baru ditemukan, setelah tercabang dari kera. Tidak begitu diketahui. Kemungkinan berjalan dengan dua kaki (bipedal) (hanya ditemukan tengkoraknya saja). Gigi mirip kera dan manusia, satu gigi bayinya sangat mirip Simpanse.

Australipichetus afarensis(akhir Pliocene, 3.9 Jy) – Fosil-fosil yang bagus,merupakan bipedal penuh dan jelas merupakan hominid. Tetapi Homonid yang sangat mirip kera, hanya empat kaki tingginya, masih memiliki otak sebesar kera (akhirnya menjawab pertanyaan tentang mana yang lebih dul, otak besar atau bipedal) dan memiliki gigi seperti kera. Garis keturunan ini akhirnya secara bertahap bercabang menjadi keturunan yang besar- berotot dan bergigi besar dan keturunan yang lebih ramping dan bergigi kecil. Keturunan yang besar akhirnya punah.

Australopithecus Africanus (akhir Oliocene, 3.0 Jy) – Keturunan yang lebih ramping dari A. Afarensis. Tingggi sekitar lima kaki dengan otak sedikit lebih besar dan gig seri lebih kecil. Gigi secara gradual makin mirip gigi Homo. Homonid ini hamper merupakan bentuk sempurna pertengahan kera-manusia, dan sekarang cukup jelas bahwa Australopithecus yang ramping ini yang akhirnya bermuarua pada spesies Homo yang pertama.

Setiap individu organisme mewarisi karakternya masing-masing dari orang tua mereka melalui sifat gen yang diturunkan. Perubahan (mutasi) gen pada suatu individu dapat menimbulkan karakter baru pada keturunan berikutnya.
Bila karakter baru itu membuat si individu lebih cocok dengan lingkungannya, maka mereka akan lebih sukses dalam bertahan hidup dan memproduksi keturunan.Sebaliknya, bila karakter tersebut membuat si individu baru kurang bertahan, karakter tersebut lambat laun akan hilang dari populasi organisme tersebut. Proses ini disebut sebagai seleksi alam.

Seleksi alam menyebabkan karakter-karakter yang positif semakin banyak muncul dalam populasi. Dan setelah melewati banyak sekali generasi, suatu populasi dapat memiliki banyak karakter baru yang berbeda dari karakter nenek moyangnya sehingga muncullah spesies baru.
Sebuah studi genetika baru-baru ini menunjukkan bahwa berbagai ras manusia menjadi semakin berbeda satu dengan lainnya akibat proses evolusi yang semakin cepat.
Dalam 5000 tahun terakhir, perubahan gen manusia terjadi 100 kali lebih tinggi dibanding masa-masa sebelumnya. Hal ini bertolak belakang dengan kepercayaan lama yang menyebutkan bahwa evolusi manusia telah berhenti pada saat ini.

Namun perubahan tersebut berbeda-beda sesuai dengan benua asalnya. Akibatnya, manusia secara genetik menjadi semakin berbeda satu dengan lainnya. Contoh karakter yang semakin muncul adalah mata biru dan kulit putih di Eropa Utara serta ketahanan terhadap malaria di Afrika. Menurut mereka, hal itu terjadi karena turunnya tingkat kawin mawin antar benua dibanding pada masa nenek moyang manusia modern meninggalkan Afrika untuk menyebar ke seluruh dunia. Walau demikian, kecepatan evolusi manusia tidak berkurang sejak masa itu. Para ahli juga menduga kalau evolusi tersebut akan terus berlanjut.
Lima ribu tahun merupakan waktu yang sangat singkat bila menyangkut sebuah proses evolusi. Salah satu faktor yang menyebabkan evolusi cepat ini adalah perubahan lingkungan. Pola dan bahan makanan kita berubah dengan cepat, demikian juga dengan timbulnya berbagai penyakit. Ini semua memaksa spesies manusia untuk ’berubah’, agar dapat terus bertahan hidup walau apa pun yang terjadi.

Ciri utama yang membedakan manusia dengan monyet adalah manusia berjalan tegak, monyet tidak. Apa yang membuat manusia berjalan tegak? Ilustrasi yang memperlihatkan evolusi perubahan bentuk dari jenis monyet ke manusia tentu sudah sering kita lihat. Bagaimana dari primata yang berjalan nyaris merangkak, berangsur mulai tegak dan akhirnya menjadi manusia yang berjalan tegak lurus.

Bipedalisme alias berjalan dengan dua kaki merupakan karakteristik jelas dari manusia. Ilmuwan telah berdebat selama bertahun-tahun mengapa manusia melakukannya. Studi terakhir yang dilakukan demi mendapatkan penjelasannya melibatkan lima ekor simpanse yang dilatih untuk berjalan pada treadmill. Kelimanya menggunakan masker yang mampu mengukur konsumsi energi mereka. Jumlah asupan oksigen mereka ternyata berbeda antara saat mereka berjalan tegak atau berjalan dibantu dengan tangan dan lututnya. Ternyata saat berjalan tegak, konsumsi energi yang dibutuhkan hanya seperempat dari ketika mereka berjalan merunduk.

Variasi"Yang mengejutkan kami adalah variasinya. Jika kita bicara tentang bagaimana evolusi terjadi, variasi adalah hal yang penting. Variasi yang dimaksud adalah ada sejumlah simpanse yang terpikir untuk berjalan tegak, namun akhirnya juga bertahan untuk setengah merangkak. Dengan berjalan tegak maka primata menghemat energinya sehingga mampu berburu dan bereproduksi. Di tahap inilah terbentuknya spesies baru. Kita bicara tentang evolusi bipedalisme, dimana terjadi even pertamakali yang memicu hominid menjadi manusia modern. Sebelum teori tentang menghemat energy ini lahir, sudah ada teori lain yang menjelaskan kenapa manusia berjalan tegak. Teori itu antara lain berargumen bahwa manusia hanya berjalan dengan dua kaki karena membutuhkan dua tangannya untuk mencari makan. Sementara sikap tubuh yang tegak lurus lahir akibat dari kebutuhan untuk menghirup udara segar. Hasil rekonstruksi penemuan fosil kuda oleh marsh dan osborn pada evolusi kuda sangat baik dan jelas sekali arah umum perkembangannya. perubahan utama yang terjadi pada evolusi kuda ini disebabkan oleh perubahan pada lingkungan, misalnya: Perubahan pada jumlah jari dan membesarnya jari disebabkan karena menyesuaikan diri pada tempat berpijaknya , yang mulanya hutan berawa menjadi padang rumput.Perubahan geraham menjadi tinggi dan bergerigi disebabkan karena menyesuaikan diri dengan jenis makanannya yang semula buah – buahan lunak menjadi rumput yang mengandung silika.

Pada zaman dulu, ada istilahnya berburu, mencari hewan sasaran. Berburu tidak dapat mendukung pertumbuhan hewan di salah satu tempat. Perbatasan padang rumput yang sangat luas tidak lebih untuk berburu dua orang. Di dalam kepadatan itu, total permukaan tanah di bumi hanya dapat mendukung pertumbuhan populasi di California, sekitar 20 miliar dan tidak dapat mendukung populasi di Negara Inggris yang besar. Pilihan bagi seorang pemburu itu kejam : menderita kelaparan atau pindah.

Kebudayaan manusia itu bisa diakui paling baik dari segi bentuk maupun usianya, ada yang seratus tahun dan ada juga yang seribu tahun. Itu semua terbukti ketika ditemukannya peralatan yang unik sebagai alat berburu yang canggih, seperti : pelempar tombak, dan tongkat kecil seperti yang dipakai para panglima sebagai alat untuk bela diri, seruit mata lail yang lengkap, dan tentu saja alat-alat tajam lainnya yang digunakan untuk alat berburu.

Dari zaman dulu, sekarang, mungkin penemuan-penemuan itu jarang tetapi mereka bisa memperluasnya dengn cepat melalui kebudayaan. Sebagai contoh, pemburu suku Magdalenian di Eropa Selatan 15000 ribu tahun yang lalu telah menemukan seruit. Di dalam penemuan yang mudah itu, seruit Magdalenian tidak tajam lagi, kemudian mereka mengkaitkan dengan sebuah mata kail ikan, dan di akhir waktu, ketika tumbuh-tumbuhan yang sedang berbunga di gua membutuhkan tempat, mereka dengan sepenuhnya mengkaitkan dengan mata kail ganda. Pemburu Magdalenian menghiasi peralatan tulang mereka dan mereka dapat meletekkannya dalam jangka waktu yang tepat dan letak gografis yang tepat oleh kelembutan bahasa dan corak mode yang nmereka bawa. Mereka berada di sebuah pengertian yang benar, fosil-fosil yang menceriterakan evolusi kebudayaan manusia di dalam sebuah kelompok yang tertib.

Sekalipun rusa kutub berkumpul di dalam hutan rimba, pemimpin mempunyai beberapa penemuan tradisional untuk mengontrol binatang tungggal dan juga menemukan kebudayaan lain; sebagai contoh, mereka membuat beberapa peraturan bagi binatang jantan seabagai peraturan binatang untuk menyembelih mereka. Ini adalah sebuah hubungan yang aneh. Di sini saya akan memberikan pandangan pada diri saya. Saya fikir bahwa kemampuan yang kita ekspresikan di sini untuk waktu pertama adalah kemampuan mengantisipasi. Seni dan keahlian kedua-duanya merupakan hasil tindakan manusia yang spesifik, di luar batas sesuatu bahwa seeekor binatang juga dapat melakukannya. Dan di sini kita bisa melihat bahwa mereka di peroleh dari kemampuan manusia yang sama, seperti : kemampuan untuk mengkhayalkan masa depan, meramalkan apa yang mungkin bakalan terjadi dan solusi apa yang di pakai untuk mengantisipasinya, dan untuk mewakilinya diri kita sendiri dalam melakukan target kita dan memikirkannnya di dalam otak kita, atau di sekitar cahaya lampu di tengah-tangah kegelapan sebuah gua atau sebuah layar televisi.

Kita juga bisa melihat di sini melalui teleskop daya khayal kita (imajinasi) : imajinasi ini adalah sebuah teleskop waktu, kita melihat lagi pengalaman di masa lalu. Manusia yang memmbuat lukisan ini, manusia yang hadir, terlihat melalui bagian depan teleskop itu. Mereka malihat sekitar perkembangan manusia karena apa yagn kita sebut sebagai evolusi budaya adalah pada dasarnya sebuah perubahan konstan dan perkembangan dari imajinasi manusia.

Manusia yang membuat senjata dan manuisa yang membuat lukisan berarti mereka sedang melakukan sesuatu yang sama, mengantisipasi kejadian ke depannya dengan sesuatu yang bisa dilakukan manusia, membuat kesimpulan tentang sesuatu yang datang dari sesuatu yang ada. Banyak kelebihan yang unik dalam diri manusia, tetapi di tengah-tengah pusat mereka semua, akar dari perkembangan ilmu pengetahuan, letak kemampuan untuk menggambarkan kesimpulan dari apa yang kita lihat dan apa yang tidak kita lihat, untuk memindahkan pikiran kita melalui selang dan waktu, dan untuk mengakui diri kita sendiri di masa lalu untuk jangka waktu sekarang. Penghuni gua itu berkata :”Ini adalah bukti. Ini adalah Manusia.”


KESIMPULAN

Masa lalu memiliki pesona yang tiada habisnya. Entah sudah berapa juta dollar dana yang telah dihabiskan untuk proyek-proyek penyingkapan misteri di masa lalu. Rasa ingin tahu sangatlah mahal. Untuk menguak misteri alam semesta manusia harus memasang teleskop hubble di luar angkasa agar lebih peka dalam menangkap cahaya-cahaya purba dari masa jutaan tahun yang lalu. Sudah banyak ekspedisi-ekspedisi mahal ke Afrika, Asia, dan Eropa yang dilakukan para arkeolog dan paleoanthropolog untuk mengungkap sejarah kehidupan di muka bumi. Semua itu tidak akan terjadi tanpa ada pesona masa lalu yang mengusik rasa ingin tahu. Manusia sendiri memiliki masa lalu yang panjang bahkan masih teramat panjang untuk menuntaskan misterinya. Manusia tidak puas hanya bersandar pada penjelasan kitab suci tentang Adam dan Hawa. Ketidakpuasan ini kiranya tidak perlu disebut sebagai pembangkangan atau kemusyrikan. Berbicara tentang asal-usul manusia tidak selalu menafikkan Adam dan Hawa dan menggantikannya dengan kera. Ada banyak hal yang jauh lebih menarik dari pada sekedar memusuhi teori evolusi Darwin di antaranya asal-usul kesadaran, akal budi, dan bahasa.
Richard Leakey menjelaskan perjalanan panjang sejarah “manusia” dalam bukunya “The Origin of Human Kind” yang diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia oleh KPG dengan judul “Asal-Usul Manusia”. Menurut New York Times, nama Leakey sinonim dengan asal-usul manusia. Louis dan Mary Leakey adalah sepasang suami istri yang berprofesi sebagai paleoanthropolog. Pada tahun 1931 mereka bersikeras untuk melakukan pencarian fosil asal-usul manusia di benua hitam Afrika. Ide melakukan perjalanan ke Afrika sangat kontroversial saat itu karena Afrika teramat rendah dalam pandangan kolonialis sehingga tidak layak menjadi tempat asal-usul makhluk semulia homo sapiens (hal.3). Richard Leakey, putra mereka, telah menorehkan prestasi fenomenal dengan menemukan rangka lengkap seseorang yang telah terkubur di tepi danau purba selama 1,5 juta tahun. Rangka tersebut dinamakan “Turkana Boy” (prakata xiii). Penemuan rangka lengkap merupakan kejadian langka karena biasanya fosil-fosil yang ditemukan merupakan potongan-potongan yang tidak utuh. Buku ini mencoba menjelaskan asal-usul manusia secara sederhana sehingga mudah dipahami orang awam sekalipun. Walaupun demikian, buku ini akan membawa kita berpetualang dalam berbagai teori asal-usul manusia, dimulai dengan pemikiran Darwin sampai sampai sekarang. Darwinlah yang pertama kali pertama kali mengemukakan pendapat bahwa nenek moyang manusia manusia berasal dari Afrika. Perlu diingat, pada masa hidup Darwin, belum ada fossil manusia yang ditemukan. Darwin melandaskan pemikirannya berdasar pada teori semata. Richard Leakey menekankan betapa potongan fossil manusia amatlah terbatas untuk merekonstruksi masa lalu manusia secara utuh akibatnya banyak muncul penafsiran tentang cerita di balik fosil-fosil itu. Richard Leakey tidak hanya bercerita tentang satu penafsiran, dia ungkapkan juga berbagai pendapat di balik fakta yang sangat tidak utuh, yaitu fossil manusia.

0 komentar:

Posting Komentar


  © NOME DO SEU BLOG

Design by Emporium Digital